Assalamualaikum wr wb
Situs Gunungpadang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun
Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka,
Kabupaten Cianjur.Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan
kota kecamatan WarungKondang, dijalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan
Sukabumi. Luas kompleks "bangunan" kurang lebih 900 m², terletak pada
ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya
sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.-wikipedia
Sumber : Trhead Kaskus [[http://www.kaskus.co.id/thread/51021cc7582acf0437000001]]
Sekilas info Gunung Padang :
Ilustrasi situs gunung padang -intisari:
Peta lokasi gunung padang:
Gambar situs dari berbagai sumber
Penelitian situs punden berundak terbesar di Asia Tenggara Gunung
Padang, terus berlanjut. Dilihat dari konstruksinya, situs yang
berlokasi di Cianjur, Jawa Barat, ini sudah dibangun manusia dengan
sangat cerdas.
Arkeolog muda Universitas Indonesia Ali Akbar mengutarakan, ini
menunjukkan fakta bahwa pembuat bangunan Gunung Padang adalah masyarakat
yang sudah memiliki peradaban tinggi. "Meski tidak ada sumber tertulis,
tapi pasti dibuat oleh masyarakat yang sudah berkehidupan teratur,
sudah ada organisasi sosial. Namun, tidak harus organisasi sosial
berbentuk kerajaan," tegasnya.
Ali bersama rekan-rekannya dalam Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung
Padang, melakukan penelitian di situs sejak tahun lalu, tepatnya Mei
2012. Temuan yang ada sampai saat ini, bahkan melebihi ekspektasi.
Kalau sebelumnya diperkirakan memiliki luas tiga hektare, ternyata
peneliti menemukan luasnya bisa mencapai 15 hektare atau lebih. Sebab,
bangunan Gunung Padang bukan hanya yang terdapat di bagian atas,
melainkan juga ada struktur di bagian badan dan kaki bukit dalam bentuk
terasering atau tingkatan-tingkatan yang meliputi seluruh gunung.
Sebuah terasering utara dekat tangga bagian bawah. Terasering semacam
ini mengelilingi seluruh Gunung Padang. (Dok. Tim Terpadu Riset Mandiri)
Para "arsitek"nya yang membangun Gunung Padang di masa lampau juga
secara perencanaan serta perhitungan matang, hingga bangunan bisa
bertahan lama.ru
Salah satu faktor utama adalah batu yang digunakan di Gunung Padang,
yakni batu columnar joint, tipe batuan alami yang terbentuk karena
proses geologi.
Batuan tersebut keluar dari perut bumi, menjelang sampai di permukaan
tanah, mengering, lantas memecah. Pecahan umumnya berbentuk segilima,
kemudian oleh manusia, diambil dan disusun.
"Susunannya luar biasa. Antara lain penyusunan batu-batu untuk menjadi
(tangga) pijakan berdasarkan kecocokan lebarnya, sampai dapat memeroleh
ketinggian lereng tanpa longsor. Tadinya saya pikir konstruksi ini
cerdas, ternyata sangat cerdas," ungkap Ali yang juga menjadi pengajar
untuk mata kuliah Arsitektur Bangunan Masa Prasejarah, Hindu, dan
Buddha.
Dan arsitek-arsitek cerdas ini juga memaku bukit, tujuannya supaya tidak
longsor; konstruksi dinding bagian luar Gunung Padang diatur sedemikian
rupa seperti paku yang menancap.
Terlihat dari sisi utara, timur, dan barat ditancapkan batu seperti
pasak-pasak sedalam 40-50 cm. Ali bertutur, "Pasak sudah memperkokoh
dinding tanah pada bukit alami itu. Di sisi utara, batu ditancap dari
arah utara ke selatan. Di sisi timur, ditancap dari timur ke barat,
begitu sebaliknya di sisi barat".
Lapisan di antara batu ini bukanlah batu keras--karena dapat dikikis--juga bukan tanah. (Dok. Tim Terpadu Riset Mandiri)
Ali memaparkan pula penemuan menarik terbarunya yang terdapat pada satu
susunan batu, berupa semacam adonan perekat. "Kemungkinan mereka sudah
mengenal 'semen'. Cerdasnya lagi, mereka tahu di mana harus menempatkan
perekat—di tengah-tengah bebatuan," terangnya.
Sampel semen purba ini langsung diperiksa di laboratorium LIPI untuk
memastikan campurannya. Di samping itu, masih diyakini ada banyak bagian
dari bangunan Gunung Padang yang belum terungkap, sehingga Tim Terpadu
Riset Mandiri akan terus melanjutkan penelitian di tahun 2013 ini.
Tim berjumlah sepuluh orang yang terdiri dari berbagai disiplin,
termasuk ahli geologi, ahlipaleosedimentologi, ahli filologi, sampai
ahli geografi bentang lahan dan ahli astronomi.
(Gloria Samantha)
Posting Komentar